Bingung, khawatir, dan cape.. Ya! Itu yang saya rasakan di dalam perjalanan film Bintang ini. Ketika saya diminta bantuan oleh ci Hak Ling, jujur saya cukup senang bisa terlibat dalam sebuah pembuatan film, tapi ketika dijelaskan 'job desc'-nya mimpi buruk pun terjadi. Saya membantu Devena dan Arlene di dalam art (menyiapkan kelengkapan setting pada setiap scene, dan hal tersebut bukanlah mudah tapi repot dan susah). Kecerobohan dan kepelupaan saya dalam pelayanan di film ini membuat saya bergumul selalu.
Pernah suatu kali saya bertanya dalam hati "Kok saya ada di film Bintang ini ya? Di art lagi.. Saya kan orangnya pelupa, kok ci Hak Ling bisa milih saya?". Beberapa hari kemudian pertanyaan dalam hati itu pun berlalu begitu saja, tapi pertanyaan dalam hati yg lain datang "Gua te cupu da di banding mereka(Devena & Arlene) ditambah lagi gua gak terlalu deket dengan mereka dan beberapa crew yang lain. Gua di sini dapat ngebantu mereka gak sih? Atau gua cuman ngerepotin mereka sama cuman mejeng nama di akhir film doank??".
Rasa takut dan malu yang dihasilkan dari pertanyaan dalam hati saya jalani terus menerus. Sampai suatu kali diri saya sendiri menjawab pertanyaan tersebut di dalam hati saya(dan saya yakin yang menjawab pertanyaan tersebut adalah Roh Kudus)
"Gak perlu orang yang jago kok buat melayani Tuhan, asalkan Gua punya hati dan pake semua kemampuan yg Tuhan berikan, pasti Tuhan juga sangat senang."
Dari situlah saya mulai semangat untuk pelayanan ini. Syuting sudah berjalan rasa cape tentu saja ada, apalagi kita para crew dan talent selalu datang pagi pulang malam. Anehnya buat saya sendiri meskipun dalam situasi kecapean ada rasa senang dan ada penyemangat yang berkata dalam hati "Ayo!! Bentar lagi beres!! Jangan cape dulu! Semangat!!" Penyemangat itu selalu muncul ketika saya mulai lelah.
Dari hal ini saya belajar jika Tuhan itu selalu ada di samping kita untuk selalu memberi semangat dan tentunya menyertai kita di manapun sehingga kita tidak pernah dibiarkan-Nya jatuh. Tidak hanya itu saja berkat yang saya terima, syuting Bintang tinggal sedikit lagi dan beberapa hari lagi crew dan talent tidak akan datang pagi pulang malam lagi untuk syuting. Jujur saya takut, saya takut jika kita (crew dan talents) tidak pernah bertemu kembali, tertawa bersama, pusing bersama, cape bersama. Saya merasa sangat senang sekali bisa satu pelayanan bersama kalian. :D
wahai poa...tulisan mu sungguh mneggugah sati saya..tapi saya senang dengan kehadiran anda di lokasi itu menjadi "sesuatu" dan setiap kali ada insiden seperti yang terjadi pada hari ini,itu sungguh membuat suasana syuting menjadi sangat rame..kalo gak ada poa di set pasti gak rame..kerena semua org itu setelah kru teriak "pprroopsss!!!" maka semua yg ada di ruangan itu termasuk juga kru pasti teriak "ppppoooaaaaa!!!!!" dan poa pasti dengan sigap dan terengah-engah lari menghadap kita lalu dengan santaynya dia berkata "ada yg panggil saya?" padahal udah jelas kalo seruangan itu teriak manggil dia.wkwkwkwkw...tp tengkyu buat org props khususnya poa..hasil yg kalian kerjakan di set sangat luar biasa...good job dan "PPPPPOOOAAAAAAA!!!!!"
ReplyDeleteTulisan yang jujur, polos, sederhana...tapi bisa menggambarkan perasaannya.. cara nulis dia, khas. :) Phoa.. Kamu orang yang dapat diandalkan, tulus, dan we are all so glad that you are part of us!!! PHOOOOAAA!!!!!
ReplyDeletePHOAAAAAAAAAAA!!!! :DD
ReplyDeleteDia (Phoa)salah satu crew yamg paling oke.... kerja kerasnya dan ke'riweuh'annya membuat kita semua salut dan tertawa.
ReplyDeletemaaf ya poa, keliatannya kita tertawa di atas kelelahan kamu, tapi, gue pribadi salut sama lu... tiap tetes keringat yang lu teteskan membuat Bintang lebih indah... ^^